Jagalah Akunmu Sendiri

Zaman sekarang sudah sangat mudah untuk mendapatkan informasi. Hampir setiap orang memiliki smartphone. Smartphone yang sudah sangat canggih dapat memudahkan setiap orang untuk mendapatkan informasi. Istilah yang timbul sekarang adalah dunia dalam genggamanmu. Banyak dari provider penyedia jasa internet membuat promosi harga yang sangat murah ini menambah daya tarik pengguna smartphone. Sehingga akan banyak lagi pengguna smartphone dan pengguna internet lainnya.

Sekarang telah banyak media-media sosial yang dapat menghubungkan kita dengan siapa saja. Kita sebagai pengguna juga bisa memodifikasi media social kita sesuka hati. Contoh media sosial sekarang adalah instagram, facebook, twitter, path, dan masih banyak lagi. Kita sebagai pengguna diberikan sebuah akun untuk masuk kedalam media tersebut. Yang mulanya akan aman untuk menjaga kerahasiaan kita didalam media sosial itu, menjadi sebuah tindak kejahatan. Banyak sekarang yang ingin membobol akun-akun media sosial untuk sekedar candaan atau bahkan tindak kejahatan. Namun segala tindak pembobolan itu adalah tindakan yang melanggar hukum.

Saya adalah orang yang menjadi saksi ketika dulu teman saya berhasil membobol sebuah akun Facebook teman saya yang perempuan. Mulanya akun itu diketahui oleh teman saya yang lain, kemudian baru di lakukan pembobolan setelah mendapat informasi itu. Awalnya yang hanya iseng untuk memainkan akun tersebut berbuntut datangnya pihak kepolisian ke sekolah kami. Kami membobol dengan memasukan foto-foto yang tidak baik dan kata-kata kasar. Kami yang baru menginjak SMP hanya bisa diam ketika itu. Saya hanya menutup mulut karena saya hanya menjadi saksi. Itu menjadi sebuah kehebohan ketika itu yang awalnya hanya iseng berujung harus berurusan dengan hukum.

Sungguh itu perbuatan yang tidak baik yang awalnya hanya iseng akhirnya hampir berurusan dengan hukum. Menurut saya solusi yang harus di lakukan adalah bagi pengguna akun sosial jangan menyimpan rahasia yang sangat penting. Untuk password haruslah disisipin kata dan angka agar tingkat keamanannya menambah. Jangan mempublis hal-hal yang memancing tindak kejahatan. Yang paling penting jangan kasih tau password kepada siapapun karena itulah awal mula tindak kejahatan. Karena kejahatan bukan karena ada niat dan pelakunya tapi karena ada kesempatan.

Pemimpin Hebat dari Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya, mulai dari tambang, manusia, dan keindahan alamnya. Sungguh indah Indonesia, maka dari itu kita sebagai sumber daya manusia haruslah bisa menjaga dan merawat Indonesia. Inilah tugas pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita. Pemerintah Indonesia telah membuat peraturan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita dengan sistem pendidikan yang terdiri dari formal, informal dan non-formal. Sistem pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang mulai dari sekolah dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan informal adalah sistem pendidikan yang membantu pendidikan formal seperti bimbingan belajar, organisasi kepramukaan. Sedangkan non-formal adalah sistem pendidikan langsung dari lingkungan contohnya dari keluarga dan lingkungan sekitar. Semua itu telah menjadi legal karena pemerintah telah membuat undang-undang tentang pendidikan itu. Semua sistem yang dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Kita kita melihat ke lapangan, mulai dari sekolah dasar. Sumber daya manusia kita memang di didik untuk mulai membentuk kecerdasan intelektualnya dan kemampuan motoric. Disini belum banyak terlihat kemampuan dari manusia itu sendiri. Disini lebih mengutamakan pendidikan secara formal serta non-formal. Hanya sebatas pengenalan saja untuk pendidikan informalnya. Ketika kita melihat jenjang selanjutnya, disini manusia kita memasuki masa dimana mereka mencari jati diri mereka. Disinilah masa dimana sistem pendidikan harus lebih ketat karena ini yang akan menentukan tujuan hidup mereka dimasa depan. Jenjang menengah telah mengajarkan segala sistem pendidikan yang ditetapkan pemerintah. Namun kenyataan dilapangan masa remaja adalah masa yang sangat labil, sedangkan sistem dan kualitas pendidik kurang mampu mengatasi masa-masa sulit yang dialami remaja. Banyak kenakalan yang sekarang sudah bisa dikatakan kenakalan yang diluar logika kita jika kita melihat remaja Indonesia sekarang. Disini terlihat kurangnya pendidikan informal dan non-formal. Kurangnya kesadaran dan pembelajaran informal yang membuat manusia kita menjadi kurang mengembangkan potensinya sehingga mereka melakukan hal-hal negative ditambah lagi kurangnya bimbingan orang tua sebagai pendidikan non-formal. Padahal masa remaja sangatlah penting untuk dibimbing demi menentukan jati diri mereka. Ketika memasuki jenjang pendidikan tinggi, disinilah banyak hal yang dapat dikembangkan. Disinilah sumber daya manusia kita dapat dibina dengan baik. Namun disini sumber daya kita yang telah dianggap dewasa, mereka sendirilah yang menentukan kehidupan mereka di masa depan nanti. Pendidikan tinggi hanya menyediakan jasa untuk mengembangkan potensi mereka menjadi lebih baik. Ketika di pendidikan tinggi, ketiga aspek pendidikan kita akan berjalan dengan baik tergantung dari manusia itu sendiri akan menggunakannya atau tidak.

Bagi saya profesi yang saya pilih adalah menjadi presiden. Jika kita melihat ke lapangan, pembinaan untuk menjadi seorang pemimpin sudah dimulai dari sekolah dasar ketika kita menjadi seorang ketua kelas. Namun disini masih banyak intervensi dari tenaga pendidik ini wajar karena ini semua adalah proses pembelajaran. Ketika jenjang menengah, sudah dimulai latihan dasar kepemimpinan dari organisasi kesiswaan yang ada. Contoh nyata adalah berlatih menjadi coordinator acara-acara kecil dan bahkan sudah dilatih untuk menjadi ketua semisal osis, pradana pramuka. Ini salah satu dasar untuk melatih mengambil keputusan, berani mengambil resiko, berani menyampaikan pendapat dan bisa mengajak orang-orang ke arah yang lebih baik. Ketika jenjang pendidikan tinggi disinilah banyak fasilitas yang dapat menunjang profesi sebagai seorang presiden. Kepemimpinan memerlukan ketiga aspek itu, namun pendidikan non-formal yang akan mampu menunjang penuh seorang manusia untuk menjadi seorang pemimpin yang baik bagi rakyatnya. Saya mengatakan mengapa ketiga sistem pendidikan penting, karena pendidikan formal akan menunjang seorang pemimpin untuk memiliki kemampuan intelektual yang baik yang melatih dia untuk berfikir secara sistematis selalu berpikiran terbuka. Sedangkan pendidikan informal sebagai wadah untuk berlatih mengembangkan sifat dasar kepemimpinannya. Pendidikan non-formal inilah yang akan membawa sifat seorang manusia itu dikenal, karena akan terjun langsung kelapangan dan akan memahami situasi dan kondisi sekitar. Pendidikan non-formal inilah yang akan membiasakan seorang pemimpin untuk bisa menempatkan diri dengan orang sekitar. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa merangkul rakyatnya dan menjalankan roda pemerintah kearah yang baik serta adil dan amanah dalam menjalankan tanggungjawabnya.

Warna Hitam Dunia Pers

Wartawan adalah sebuah profesi seseorang yang berburu berita yang actual tajam dan terpercaya. Banyak informasi yang disampaikan dan bermanfaat bagi kita. Banyak berita – berita seperti olahraga, peristiwa, politik, dan gaya hidup serta masih banyak lagi informasi yang disampaikan. Wartawan haruslah memiliki kemampuan berbahasa yang komunikatif serta lancar sehingga dapat menyampaikan sesuatu dengan baik. Wartawan juga dilindungi oleh undang-undang dalam kebebasan menyampaikan informasi. Selain harus berpenampilan menarik, seorang peliput berita harus bisa juga membaur dengan siapa saja agar penyampaian berita cukup menarik.

Sekarang telah banyak stasiun tv swasta, ini berdampak baik dan buruk bagi penyampaian berita. Yang baiknya adalah kita banyak mendapat referensi dari sebuah informasi. Namun buruknya akan timbul dalam peliputan berita. Telah banyak kasus-kasus pungutan liar yang terjadi di lapangan akibat mengatasnamakan sebuah wartawan dari stasiun tv nasional. Ini bukanlah oknum-oknum yang meminta itu, tapi memang wartawan itu sendiri yang meminta. Secara norma pungutan memang tidaklah baik dan termasuk dalam penyuapan walaupun hanya dalam bentuk kecil. Tapi semua hal buruk itu dimulai dari hal kecil, lama kelamaan akan bertambah besar. Namun kebanyakan orang menganggap itu sebagai sedekah atau uang capeknya. Inilah yang menjadi hal itu menjadi sebuah kebiasaan.

Kejahatan itu terjadi bukan karena ada pelakunya tapi karna ada kesempatan. Pungutan liar itu terjadi karena si wartawan yang meliput itu dengan uang transportasi yang kecil dan mereka juga meliput tanpa dibayar oleh yang diliput. Ini membuat para wartawan melakukan pungutan liar. Ini tidak bisa juga disalahkan, karena memang pekerjaan mereka yang tidak tentu waktu dan menguras cukup tenaga. Tidak seperti pegawai –pegawai perusahaan yang kerjanya sudah berstruktur. Selain itu mereka juga menganggap kalau mereka meliput kemudian di undang untuk meliputi sebuah peristiwa dan menyiarkannya membutuhkan biaya yang cukup mahal sehingga dasar itulah mereka berani meminta pungutan liar.

Menurut saya pemerintah harus membuat sebuah undang – undang dalam pengambilan uang tersebut, karena menurut saya pekerjaan mereka yang cukup berat dan penuh resiko haruslah di apresiasi. Karena jika ada undang –undang mereka akan memiliki dasar apalagi mereka biasanya tidak meminta banyak uangnya. Ini juga akan membuat wartawan itu akan semangat bekerja dan meliput berita yang baik dan dapat dipercaya kebenarannya. Ini juga menjadi sebuah apresiasi dari kita sebagai yang diliput, agar hal ini tidak menjadi pungutan liar.