Pemimpin Hebat dari Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya, mulai dari tambang, manusia, dan keindahan alamnya. Sungguh indah Indonesia, maka dari itu kita sebagai sumber daya manusia haruslah bisa menjaga dan merawat Indonesia. Inilah tugas pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita. Pemerintah Indonesia telah membuat peraturan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita dengan sistem pendidikan yang terdiri dari formal, informal dan non-formal. Sistem pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang mulai dari sekolah dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan informal adalah sistem pendidikan yang membantu pendidikan formal seperti bimbingan belajar, organisasi kepramukaan. Sedangkan non-formal adalah sistem pendidikan langsung dari lingkungan contohnya dari keluarga dan lingkungan sekitar. Semua itu telah menjadi legal karena pemerintah telah membuat undang-undang tentang pendidikan itu. Semua sistem yang dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Kita kita melihat ke lapangan, mulai dari sekolah dasar. Sumber daya manusia kita memang di didik untuk mulai membentuk kecerdasan intelektualnya dan kemampuan motoric. Disini belum banyak terlihat kemampuan dari manusia itu sendiri. Disini lebih mengutamakan pendidikan secara formal serta non-formal. Hanya sebatas pengenalan saja untuk pendidikan informalnya. Ketika kita melihat jenjang selanjutnya, disini manusia kita memasuki masa dimana mereka mencari jati diri mereka. Disinilah masa dimana sistem pendidikan harus lebih ketat karena ini yang akan menentukan tujuan hidup mereka dimasa depan. Jenjang menengah telah mengajarkan segala sistem pendidikan yang ditetapkan pemerintah. Namun kenyataan dilapangan masa remaja adalah masa yang sangat labil, sedangkan sistem dan kualitas pendidik kurang mampu mengatasi masa-masa sulit yang dialami remaja. Banyak kenakalan yang sekarang sudah bisa dikatakan kenakalan yang diluar logika kita jika kita melihat remaja Indonesia sekarang. Disini terlihat kurangnya pendidikan informal dan non-formal. Kurangnya kesadaran dan pembelajaran informal yang membuat manusia kita menjadi kurang mengembangkan potensinya sehingga mereka melakukan hal-hal negative ditambah lagi kurangnya bimbingan orang tua sebagai pendidikan non-formal. Padahal masa remaja sangatlah penting untuk dibimbing demi menentukan jati diri mereka. Ketika memasuki jenjang pendidikan tinggi, disinilah banyak hal yang dapat dikembangkan. Disinilah sumber daya manusia kita dapat dibina dengan baik. Namun disini sumber daya kita yang telah dianggap dewasa, mereka sendirilah yang menentukan kehidupan mereka di masa depan nanti. Pendidikan tinggi hanya menyediakan jasa untuk mengembangkan potensi mereka menjadi lebih baik. Ketika di pendidikan tinggi, ketiga aspek pendidikan kita akan berjalan dengan baik tergantung dari manusia itu sendiri akan menggunakannya atau tidak.

Bagi saya profesi yang saya pilih adalah menjadi presiden. Jika kita melihat ke lapangan, pembinaan untuk menjadi seorang pemimpin sudah dimulai dari sekolah dasar ketika kita menjadi seorang ketua kelas. Namun disini masih banyak intervensi dari tenaga pendidik ini wajar karena ini semua adalah proses pembelajaran. Ketika jenjang menengah, sudah dimulai latihan dasar kepemimpinan dari organisasi kesiswaan yang ada. Contoh nyata adalah berlatih menjadi coordinator acara-acara kecil dan bahkan sudah dilatih untuk menjadi ketua semisal osis, pradana pramuka. Ini salah satu dasar untuk melatih mengambil keputusan, berani mengambil resiko, berani menyampaikan pendapat dan bisa mengajak orang-orang ke arah yang lebih baik. Ketika jenjang pendidikan tinggi disinilah banyak fasilitas yang dapat menunjang profesi sebagai seorang presiden. Kepemimpinan memerlukan ketiga aspek itu, namun pendidikan non-formal yang akan mampu menunjang penuh seorang manusia untuk menjadi seorang pemimpin yang baik bagi rakyatnya. Saya mengatakan mengapa ketiga sistem pendidikan penting, karena pendidikan formal akan menunjang seorang pemimpin untuk memiliki kemampuan intelektual yang baik yang melatih dia untuk berfikir secara sistematis selalu berpikiran terbuka. Sedangkan pendidikan informal sebagai wadah untuk berlatih mengembangkan sifat dasar kepemimpinannya. Pendidikan non-formal inilah yang akan membawa sifat seorang manusia itu dikenal, karena akan terjun langsung kelapangan dan akan memahami situasi dan kondisi sekitar. Pendidikan non-formal inilah yang akan membiasakan seorang pemimpin untuk bisa menempatkan diri dengan orang sekitar. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa merangkul rakyatnya dan menjalankan roda pemerintah kearah yang baik serta adil dan amanah dalam menjalankan tanggungjawabnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.